Makalah Manusia dan Harapan
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Manusia Dan Kegelisahan”. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Jakarta, 30 Mei 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
harapan
B. Apa sebab manusia mempunyai
harapan
C. Pengertian doa
D. Kepercayaan
E. Kepercayaan
dan usaha untuk meningkatkannya
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Harapan berasal dari kata
harap,yaitu keinginan supaya suatu terjadi atau sesuatu yang belum
terwujud.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga
berangkat dari usaha.Harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu
sesuatu yang lebih baik,untuk meraih sesuatu yang lebih baik juga.Harapan dan
rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.
ada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan
masing-masing.
Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Allah SWT. Agar harapan bisa terwujud, maka
manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdo’a kepada
Allah SWT. Hal ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan tidak dapat
dipisahkan. Harapan dan kepercayaan merupakan bagian dari hidup manusia selama
di dunia karena setiap manusia mempunyai harapan dan kepercayaan kepada Allah
SWT.
B. RUMUSAN PEMBAHASAN
1. Apakah
pengertian dari Manusia itu ?
2. Apakah
pengertian dari Harapan itu ?
3. Apa hubungan
antara manusia dan harapan ?
4. Apa sebab
manusia memiliki harapan ?
5. Apa hubungan
antara harapan dan kepercayaan ?
6. Apa
Persamaan Harapan dan Cita-cita?
7. Apa itu Teori
Kebenaran?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk
menjelaskan pengertian dari manusia, menjelaskan pengertian harapan,
menjelaskan hubungan antara manusia dan harapan, menjelaskan penyebab memiliki
harapan, dan menjelaskan hubungan antara harapan dan kepercayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
harapan
·
Pengertian harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan seseorang.
Setiap
Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan,
Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai.
Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Harapan pun
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh sungguh
·
Persamaan harapan dan cita-cita
Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintar.
Antara
harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan
karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
·
Contoh harapan
Saya seorang
mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dan sedang mengejar mimpi untuk
membahagiakan semua orang yang saya sayangi, semoga Allah mempermudah usaha
hambanya ini, aaamiiiinnn ya Allah.
2.
Apa sebab
manusia mempunyai harapan
Menyebutkan
sebab manusia mempunyai harapan
Menurut
Kodratnya manusia itu adalah makhluk Soial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakatlainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul
dengan manusia lain, yakni dorongan Kodrat, dan dorongan kebutuhan hidup
·
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah
sifat, keadaan, atau pembawaan ilmiah yang sudah terjelma dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh tuhan, Misalnya menangis, bergembira,
berfikir, berjalan, berkata, dan lain lain. Dorongan Kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, ,bergermbira, dan
sebagainya. Dan dengan kodrat inilah manusia memiliki harapan.
·
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat
pula bahwa manusia mempunyai bermacm macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat di bedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
·
Kelangsungan hidup (survival)
·
Keamanan (safely)
·
Hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai (be loving and love)
·
Diakui lingkungan (status)
·
Pewujudan cita-cita (self
actualization)
·
Kelangsungan hidup (survival)
Untuk
melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat
tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap
bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum.
Kebutuhan makan dan minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup
manusia.
·
Keamanan
Setiap orang
membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir, ia telah membutuhkan keamanan.
Begitu lahir dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan, setelah agak
besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah di peluk ibunya setelah
bertambah besar ia dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan
perlindungan yang Nampak secaara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
·
Hak dan Kewajiban mencintai dan
dicintai
Tiap orang
mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia maka akan tumbuh pula
kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak anak remaja
mengatakan kepada ayah atau ibunya “Ibu ini kok menganggap reny masih kecil
saja, semua di atur!” itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran
akan hak dan kewajibannya
·
Status
Setiap
manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, dalam lagu
“untuk apa” ada lirik yang berbuny “aku ini anak siapa, mengapa aku ini
dilahirkan”. Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa
setiap manusia yang lahir di bumi imi tentu akan bertanya tentang statusnya,
status keberadaannya, status keluarga, status dalam masyarakat, dan status
dalam Negara.
·
Perwujudan Cita Cita
Selanjutnya
manusia berharap di akui keberadaanya sesuai dengan keahliannya atau
kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiaannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
3.
Pengertian
doa
·
Pengertian doa
Doa
merupakan sebuah ibadah, bahkan juga inti dari ibadah tersebut sebagai
contoh ibadah
haji. Pada hakekatnya ibadah ialah ungkapan dari lahirnya kesadaran nurani
atau perasaan hajat meminta pertolongan atau bantuan Allah SWT.
Namun bukan
hanya seseorang yang sedang tertimpa sebuah musibah namun juga untuk seluruh
umat Islam yang masih hidup (diberirahmat dan kehidupan), dalam keadaan yang
masih sehat dan tidak kurang suatu apa pun, sebagai manusia kiranya kita harus
berdoa untuk meminta atau bersyukur berkat rahmat yang maha kuasa. Agar kita
diberi keuatan iman dan takwa agar tetap bisa melakukan segala perintah-Nya.
Selain itu,
jika kita menyadari bahwa situasi yang kita hadapi sehari-hari berputar seperti
roda gerobak. Mungkin hari ini kita bisa beribadah dengan baik dan tulus, tapi
siapa yang tahu hari berikutnya kami memiliki kemalasan suatu? Mungkin hari ini
kita sangat senang, tapi siapa yang tahu besok nasib kita atau lusa menjadi
sebaliknya? Oleh karena itu, dalam kondisi yang baik seperti yang kita masih
perlu berdoa. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, “Tiada sesuatu yang paling
mulia dalam -pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam
keadaan lapang.” (HR. Al-Hakim).
·
Macam-macam Doa
Di dalam
Islam, pelaksnaan doa Qunut secara garis besar terbagi menjadi dua macam:
·
Qunut Shalat Subuhadalah doa yang
dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap akhir roka’at sholat
subuh, Qunut jenis ini dinilai oleh Ab’adl Sunnah yang mencakup bagian dari doa
sehingga ketika meninggalkan maka dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.
·
Qunut Shalat Witir merupakan
doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap akhir roka’at
sholat Witir di babak kedua Ramadhan, dari malam ke-16 Ramadhan sampai akhir
Ramadan, Qunut jenis Sunnah Ab ‘adl dinilai oleh ulama syafi’iyah.
·
Qunut Nazilahmerupakan doa Qunut
dilakukan ketika bencana besar seperti bencana yang melanda wilayah suatu,
kelaparan, musuh menyerang dan sebagainya. Qunut juga membaca dalam waktu
terakhir setiap doa fardlu tapi tidak disarankan / sujud disunnahkan lupa
ketika meninggalkan karena tidak termasuk sunnah Ab’adl.
·
Contoh Doa
·
Doa sebelum makan.
·
Doa sebelum tidur.
·
Doa sholat.
·
Doa sebelum mandi.
·
Doa sesudah makan.
·
Doa untuk orang tua.
4.
Kepercayaan
·
Pengertian tentang kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri
sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat
dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah kita harus
percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari
ajaran Al-Quran.
Dengan
contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu,
maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang. bukan karena
merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena
orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya.
melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan
yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut kepercayaan. Makin
besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu
makin besar kepercayaan.
Dalam agama
terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya
diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam
agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas
keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.
Dalam hal
beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang
beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
·
Menyebutkan 3 teori kebenaran
Kebenaran
atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia
mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran,
sikap dan perasaan.
Dalam
tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak
mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak ,
berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti
peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak
percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan,
ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam
agama Budha ada ajaran yang dinamakan “jalan
utama delapan ruang”. Yang isinya, agar setiap
pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang
benar, mata percaharian yang benar,
permatian yang benar, dan konsentrasi yang benar.
Tujuan
ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan
ketidakpastian.
Ajaran
kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama
lain.Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci
kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia
selalu berusaha mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun
Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah
pengantar Populer ada tiga teori kebenaran
sebagai berikut :
·
Teori koherensi atau
konsistensi
Yaitu suatu
pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
Contoh
: setiap manusia akan mati. Paul Manusia.
Paul akan mati
·
Teori korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pemyataan
benar bila materi pengetahuan yang dikandung
pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju
oleh pernyataan tersebut. Contoh : Jakarta itu
ibukota republik Indonesia
·
Teori pragrnatis
Kebenaran
suatu pemyataan diukur dengan kriteria apakah
pemyataan tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis.
Dalam
berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu
diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak,
berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran dalam
hal-hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan
nama baiknya, sehingga orang tidak
mempercayainya lagi.
5.
Kepercayaan
dan usaha untuk meningkatkannya
o
Membedakan 4 kepercayaan
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
·
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan
pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya pada
diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada
diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya
mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
·
Kepercayaan kepada orang
lain
Percaya
kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru,
atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap
kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak
terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
·
Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan
pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna,
negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa
manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua
adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi,
yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih
oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan
demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik
rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya
realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang.
mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai
keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian
itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara;
manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara
diktator)
Jelaslah
bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau
pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah
kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
·
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai
kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan
daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah
yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang
maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya
tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.
·
Menyebutkan usaha manusia untuk
meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
·
Meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
·
Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat
·
Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia
dengan jalan suka menolong, dermawan, dan
sebagainya
·
Mengurangi nafsu
mengumpulkan harta yang berlebihan
·
Menekan perasaan
negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan
masing-masing.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang
diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu
yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun
diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun
ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya
banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha
dan berdo’a.
Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya
seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan
untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya
disertai dengan unsur dalam, yaitu berdo’a.
B. SARAN
Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak
boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan
itu lah yang membuat hidup kita menjadi berarti di dunia ini, yang terus
memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam
setiap pekerjaan.
Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Allah
Swt, yaitu dengan berusaha dan berdo’a yang seimbang. Dan diharapkan kita dapat
mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma
masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk
mempersiapkan mental kita jika harapan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga
tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus mecoba.
DAFTAR
PUSTAKA
Widyo
Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta :
Universitas Gunadarma
Suyadi M.P.
Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/2012/11/manusia-dan-harapan.html
https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/03/16/manusia-dan-harapan-ilmu-budaya-dasar/
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
Komentar
Posting Komentar